Actions (login required)
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat sebagian besar melakukan inovasi bisnis terhadap bisnis yang dijalankannya. Beberapa diantaranya menginovasikan apa yang sudah ada untuk lebih dikenal banyak orang dan meningkatkan penjualan, baik penjualan barang maupun jasa. Hingga saat ini tidak hentikan orang -orang melakukan inovasi dengan berbagai alasan.
Menurut para ahli, inovasi merupakan contoh suatu kreatifitas, inisiatif yang kuat serta daya cipta mampu menghasilkan sesuatu secara materi lebih bagus jika dibandingkan dengan berbagai penemuan yang ada sebelumnya. Inovasi sendiri memiliki tujuan yakni menciptakan suatu kemudahan yang baru bagi kehidupan manusia melalui perkembangan maupun penemuan terbaru melalui ide - ide kreatif yang dapat diwujudkan dengan baik.
Aspek-aspek Inovasi Bisnis
Dalam inovasi bisnis terdapat beberapa aspek penting yang sangat memungkinkan dilakukannya suatu inovasi, diantaranya :
Tujuan dari inovasi produk adalah meningkatkan fungsi, kualitas serta pengemasan produk supaya terlihat lebih menarik dan biaya operasional lebih rendah. Adanya inovasi bisnis dalam suatu jasa maupun produk yang sesuai dengan konsumen tentu akan lebih laku dipasaran sehingga akan meningkatkan peningkatan perusahaan. Produk menjadi salah satu penentu dalam inovasi suatu bisnis.
Pemaran merupakan suatau proses untuk menyusun komunikasi terpadu dengan tujuan memberi informasi terkait suatu layanan maupun produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia sebagai konsumen. Inovasi bisnis dalam pemasaran akan mendorong perkembangan suatu bisnis dan memperluas pasar.
Inovasi yang dapat dilakukan pada pengelolaan konsumen yakni melalui CRM atau Customer Relationship Management atau yang biasa disebut dengan manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan ini merupakan suatau sistem informasi yang telah terintegrasi serta dapat digunakan untuk menjadwalkanm merencakan serta mengendalikan berbagai aktivitas penjualan dalam organisasi.
Lihat Money Selengkapnya
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang penuh dengan kandungan nilai-nilai moral. Nilai-nilai Pancasila ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari aspek agama, politik, hukum, hingga ekonomi.
Untuk itu, Pancasila bukan sekadar simbol atau kalimat-kalimat yang harus dihafalkan. Pancasila harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sejak dini.
Dalam artikel ini akan kita ulas secara rinci penjelasan nilai-nilai Pancasila dari sila pertama hingga sila kelima beserta contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aspek-aspek Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan gambaran sebenarnya dari setiap proses, mulai dari konsep baru, penemuan baru, hingga perkembangan pasar baru yang saling mempengaruhi. Menurut Rogers (2003), karakteristik inovasi produk terdiri dari beberapa aspek, antara lain yaitu sebagai berikut:
Nilai-nilai Pancasila: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Nilai-nilai Pancasila pada sila ke-2 memiliki kandungan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki hak yang sama.
Manusia harus ditempatkan sesuai hakikatnya. Berikut ini contoh nilai-nilai Pancasila pada sila ke-2:
Indikator Inovasi Produk
Menurut Wahyono (2002), indikator inovasi produk memiliki tiga indikator utama, yaitu:
Adapun menurut Kotler dan Amstrong (2010), inovasi produk terdiri dari beberapa indikator, antara lain yaitu:
Nilai-nilai Pancasila: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai-nilai Pancasila pada sila ke-5 ialah mengenai keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia, baik dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Contoh nilai-nilai Pancasila pada sila ke-5 adalah sebagai berikut:
Nah, itulah tadi penjelasan nilai-nilai Pancasila dari sila pertama hingga kelima lengkap dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Yuk kita biasakan bersikap sesuai nilai-nilai Pancasila.
Follow us in social media
Aspek aktivitas kerja dan inovasi bertujuan untuk mengukur apakah Anda memiliki kreativitas atau daya cipta untuk membuat sesuatu yang baru atay inovasi. Inovasi dapat berupa benda secara fisik, cara melakukan, sistem yang akan digunakan, ataupun hal lainnya. Seseorang yang membuat inovasi akan terindikasi bahwa inovasi yang ditemukan memiliki:
Kreativitas kerja dan inovasi dalam jangka panjang da kontinu mampu membawa perubahan yang mengarah ke keadaan yang lebih baik.
Dimensi Inovasi Produk
Menurut Kotler dan Keller (2016), terdiri dari beberapa dimensi, yaitu sebagai berikut:
Nilai-nilai Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai-nilai Pancasila yang pertama adalah pada sila ke-1 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sebagai warga Indonesia, maka harus percaya dan bertakwa kepada Tuhan. Warga Indonesia boleh menganut agama dan aliran kepercayaan sesuai aturan.
Berikut ini beberapa contoh pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-1:
Faktor Penyebab Inovasi Produk
Menurut Lupiyoadi (2004), inovasi sebuah produk harus terus dilakukan, adapun hal-hal yang menjadi faktor penyebab dilakukan inovasi produk antara lain yaitu:
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Dokumen tersebut memberikan format evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan publik yang terdiri dari enam aspek penilaian yaitu kebijakan pelayanan, profesionalisme SDM, sarana prasarana, sistem informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan, serta inovasi dengan bobot masing-masing 30%, 18%, 15%, 15%, 15%, dan 7%.
WULANSARI, Fitri (2023) Aspek Aspek Penting dalam Keberhasilan Inovasi Pelayanan Publik Layak Menikah Ijabah di Kabupaten Kebumen. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
Pelayanan publik memiliki tujuan untuk memberikan bantuan atas kendala yang dialami kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh seseorang atau kelompok maupun birokrasi. Inovasi pelayanan publik dapat menjadi semacam transformasi pelayanan guna mendapatkan solusi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang diharapkan lebih sesuai dengan keinginan dan harapan dari masyarakat itu sendiri. Inovasi Layak Menikah Ijabah merupakan inovasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kebumen yang bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kebumen yang diciptakan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pengurusan data kependudukan setelah terjadi pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan aspek-aspek penting dalam keberhasilan inovasi pelayanan publik Layak Menikah Ijabah (Layanan Administrasi Kependudukan Melalui Pernikahan Identitas Jadi Berubah). Penelitian ini berfokus untuk melihat aspek keberhasilan inovasi, yaitu Tata Kelola Inovasi, Budaya Inovasi, Kemampuan dan Alat serta Hambatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan metode analisis interaktif. Uji Validitas data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan inovasi Layak Menikah ijabah yang di analisis menggunakan aspek keberhasilan inovasi menurut Bugge & Blocha (2018) sudah sesuai dengan aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian. Adapun hasil dari keempat aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Pertama, aspek tata kelola dan inovasi menunjukan bahwa sistem regulasi inovasi ini di dukung dengan adanya SK Nomor 470/00722/II/2021. Dimana aspek tata kelola dibagi menjadi empat sub aspek yaitu adanya SOP, sosialisasi dilakukan menggunakan media elektronik serta cetak, koordinasi yang di lakukan menggunakan Whatsapp. Kedua, aspek budaya inovasi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pengurusan administrasi kependudukan. Ketiga, kemampuan dan alat dalam inovasi layak menikah ijabah sudah baik, sistem yang digunakan yaitu sistem layak menikah ijabah dan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) serta upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia tetap di lakukan untuk memperkuat semangat kerja, kreativitas dan produktivitas pegawai. Keempat, hambatan yang terjadi berupa hambatan internal dan eksternal.
Inovasi produk adalah proses adaptasi sebuah produk dapat berupa bahan, tahapan pemrosesan, metode, teknologi, kemasan ataupun layanan guna menciptakan atau memperbaiki produk sehingga memberikan nilai tambah yang berarti yang pada akhirnya meningkatkan nilai jual dan menambah loyalitas pelanggan. Inovasi produk merupakan bentuk kemajuan fungsional produk sehingga mampu membawa produk selangkah lebih maju dibandingkan dengan produk pesaingnya.
Inovasi adalah sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Inovasi produk biasanya mengacu pada sifat seperti memperbarui, mengubah, atau membuat proses maupun produk, serta cara dalam melakukan sesuatu sehingga menjadi lebih efektif. Dalam konteks bisnis atau usaha, hal ini berarti menerapkan ide-ide baru, meningkatkan layanan yang ada, serta membuat produk-produk lain yang lebih dinamis.
Inovasi produk meliputi berbagai kegiatan pengembangan produk, perbaikan produk, pengembangan yang seluruhnya baru, dan perluasan yang meningkatkan jangkauan atau jumlah lini produk yang dapat ditawarkan perusahaan. Inovasi produk tidak dapat disamakan dengan penemuan. Sebuah inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, produk atau bagian dari teknologi yang telah dikembangkan dan dipasarkan untuk pelanggan yang dirasa sebagai sesuatu yang baru.
Nilai-nilai Pancasila: Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai-nilai Pancasila pada sila ke-4 dimaksudkan agar kehidupan bernegara dapat berjalan dengan asas demokrasi, bukan otoriter maupun liberal.
Semuanya dapat diselesaikan melalui musyawarah. Contoh nilai-nilai Pancasila pada sila ke-4 adalah sebagai berikut: