Potret Diri Dan Topeng Topeng Kehidupan Karya Affandi

Potret Diri and Topeng Topeng Kehidupan

Potret Diri and Topeng Topeng Kehidupan

·         Judul  : “Potret Diri & Topeng-topeng    Kehidupan”

Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, dll. Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa. Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia itu sendiri, dia adalah perwujudan dari bisikan-bisikan jahat yang menutupi hati dari kebenaran, sehingga membentuk karakter dalam tingkah laku dalam kehidupan nyata, kecuali mereka Manusia-manusia yang kuat, sabar, tegar dan selalu mendapat petunjuk dari Tuhan, yang bisa mengendalikan nafsu dengan baik dan benar dari Godaaan bisikan Topeng-topeng kehidupan, sehingga Nafsu menjadi kendaraanya menuju kesempurnaan.

Dalam era  sekarang ini. semua orang sebaiknya menyadari pentingnya menjaga lingkungan. Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk kesadaran ekologis siswa.

Salah satu cara efektif untuk mengajarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah melalui pembelajaran berbasis proyek yang mengintegrasikan konsep-konsep lingkungan.

Sebagai contoh, memanfaatkan limbah kertas untuk membuat barang seni seperti topeng, payung atau benda lainnya.  Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan tentang daur ulang dan pengurangan limbah, tetapi juga mengembangkan kreativitas dan keterampilan siswa.

Karya-karya Topeng wajah ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam menerapkan konsep kehidupan berkelanjutan.  Memanfaatkan sumber daya secara bijaksana dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Dalam konteks ini, bahan-bahan yang digunakan berasal dari limbah yang seharusnya menjadi beban bagi lingkungan. Namun dengan daya kreasi, limbah-limbah tersebut berubah menjadi karya seni yang memiliki nilai ekonomi dan ekologis.

Melalui proses pembuatan topeng, siswa tidak hanya belajar tentang teknik membentuk pada seni rupa. Tetapi juga menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan dengan cara mendaur ulang dan memanfaatkan limbah secara produktif.

Karya-karya ini tidak hanya berfungsi sebagai ekspresi seni, tetapi juga sebagai alat untuk menyampaikan pesan tentang keberlanjutan lingkungan kepada masyarakat luas.

Topeng wajah yang dibuat dari bahan kertas limbah, lem, dan bungkus makanan ini tidak hanya memancarkan keindahan seni. Tetapi juga menjadi bukti kreativitas siswa dalam memanfaatkan limbah untuk keberlanjutan hidup.

Setiap Topeng menggambarkan keunikan ekspresi wajah manusia.  mulai dari ekspresi Sedih, marah, bahagia hingga serius.  Menghadirkan karakter yang berbeda-beda. Lembaran kertas bekas yang disusun dengan teliti membentuk relief. Memberikan dimensi pada topeng sehingga terlihat hidup.

Sementara itu, lem, dan bungkus makanan yang menjadi elemen pengikat tidak hanya menambahkan tekstur pada karya. Tetapi juga menjadi simbol penting akan pentingnya mendaur ulang sampah untuk menjaga dan melindungi lingkungan.

Lihat Pendidikan Selengkapnya

Bagaimana pengalamanmu berselancar di situs ini? Yuk bantu kami melakukan peningkatan sistem dengan menilai penggunaan Sistem Registrasi Nasional Museum.